Satu dekade lalu. Sepotong sajak cinta, meretas gubuk kosongku yang reyot. Mengobrak-abrik isinya. Melantaknya hingga rata.
Dear Kamu…
![](https://koiyudh.wordpress.com/wp-content/uploads/2022/06/dear-kamu.jpg?w=656&h=300&crop=1)
Satu dekade lalu. Sepotong sajak cinta, meretas gubuk kosongku yang reyot. Mengobrak-abrik isinya. Melantaknya hingga rata.
Pernah nggak sih kalian menyadari, untuk sampai ke cangkir, kopi itu harus melalui perjalanan cukup panjang. Diawali dari benih, setidaknya sembilan tahap dilewati kopi sebelum sampai ke gelas kita.
Masa lalu tiba-tiba datang menyapa. Menyulut sebatang rokok, bertanya dengan renjana. Hoi, masih kangen sama dosa-dosamu?
Thomas Tuchel memiliki catatan kurang baik setiap bertemu Jurgen Klopp. Termasuk sebelum melatih klub Premier League. Berikut catatannya.
Pengalaman selama pandemi menghasilkan lagu ini. Judulnya 'Kita Pasti Bisa'. Niatnya sebagai penyemangat diri. Mungkin bisa menyemangati kamu juga.
Saya punya pengalaman menarik terkait kopi. Suatu waktu berhenti mengonsumsinya. Padahal sebelumnya tidak pernah absen minimal secangkir sehari. Ini langsung setop. Dua hari kemudian beberapa gejala saya alami.
AirDrop bisa dimanfaatkan pencuri data hingga pelaku pelecehan digital. Nyalakan saat butuh saja ya.
Perjalanan sekitar dua jam menaiki feri tidak terasa. Usai menyeberangi Selat Sunda, kami akhirnya melihat Pelabuhan Bakauheni. Angin siang itu cukup kencang namun ombaknya lumayan tenang. Di atas perahu besi, saya melihat barisan kapal merambat di kejauhan. Mereka terlihat mungil.
Bagi yang belum tahu, pempek khas Palembang ternyata ada ragam jenisnya lho. Bukan hanya kapal selam atau lenjer. Berikut enam macam pempek umum dijumpai di sana
Salah satu cara menuju Sumatra dari Pulau Jawa adalah menyeberang laut menumpang feri dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Ada dua jenis feri bisa kita pilih. Berikut perbedaannya.